KREATIVITAS

Kreativitas merupakan bidang kajian yang kompleks, yang menimbulkan berbagai perbedaan dalam mendefinisikannya. Sehingga  pengertian  kreativitas  tergantung  pada  bagaimana orang  yang mendefenisikannya. Sebenarnya belum ada  kesepakatan bersama mengenai definisi kreativitas yang baku. Salah satu masalah yang kritis dalam meneliti, mengidentifkasi dan mengembangkan kreativitas adalah bahwa ada begitu banyak definisi tentang kreativitas, namun belum ada satu pun yang dapat diterima secara universal.
Pada hakikatnya kreativitas berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada (Slameto, 2010:145). Secara proses pengembangan potensial, kreativitas dimaksud sebagai proses menjadi peka terhadap masalah – masalah, kekurangan – kekurangan, kesenjangan dalam unsur pengetahuan yang hilang, ketidakharmonisan dan selanjutnya membuat pemecahan atau merumuskan hipotesis – hipotesis tentang kekurangan – kekuarangan itu akhirnya mengkomunikasikan hasilnya. Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu  yang baru, berupa gagasan maupun karya nyata baik itu karya baru  maupun  kombinasi dengan hal -  hal yang sudah ada dan relatif berbeda dengan apa yang telah ada (Suryosubroto 2009:191).
Kreativitas merupakan hubungan yang erat dengan kepribadian seseorang. Pengembangan kemampuan kreatif akan berpengaruh pada sikap mental/ kepribadian seseorang. Proses berpikir merupakan suatu pengalaman memproses persoalan untuk mendapatkan dan menentukan suatu gagasan yang baru sebagai jawaban dari persoalan yang dihadapi. Untuk memecahkan persoalan yang dihadapi sebagai upaya mencapai kemajuan memerlukan kemampuan kreatif. Kemampuan kreatif akan mendorong peserta didik merasa memilki harga diri, kebanggaan, dan kehidupan yang sehat. Dimilikinya kemampuan kreatif, peserta didik tidak hanya menerima informasi dari pendidik, namun juga berusaha mencari dan memberikan informasi dalam proses pembelajaran. Peserta didik yang kreatif selalu mempunyai rasa ingin tahu, ingin mencoba – coba, berpetualang, memiliki banyak ide, mampu mengelaborasi beberapa pendapat, suka bermain dan intuitif (Suryosubroto 2009:12).
Kreativitas, di samping bermakna baik untuk pengembangan diri maupun untuk pembangunan masyarakat, juga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi manusia (Maslow dalam Munandar, 2009:27). Kreativitas dalam perkembangannya sangat terkait dengan empat aspek, yaitu aspek pribadi, pendorong, proses dan produk. Ditinjau dari aspek pribadi, kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang unik dengan lingkungannya. Ditinjau sebagai proses, menurut Torrence (dalam Munandar 2009 : 27), kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah), menilai dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan hasil – hasilnya. Definisi mengenai produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses kreativitas, ialah sesuatu yang baru, orisinal dan bermakna. Ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan internal maupun dorongan eksternal dari lingkungan.
Menurut Munandar (dalam Suryosubroto 2009 : 221) menyatakan bahwa  “Kreativitas adalah kemampuan mengungkapkan berdasarkan data – data informasi yang tersedia menentukan banyak kemungkinan jawaban terhadap sesuatu masalah, dimana penekanannya pada kuantitas, ketetapgunaan dan keragaman jawaban”. Semakin banyak jawaban diberikan terhadap suatu     masalah, maka kreatiflah siswa tersebut. Tetapi ada saja jawaban itu karena  sesuai dengan permasalahannya. Jadi, tidak semata – mata banyaknya jawaban yang diberikan menjadi ukuran kreativitas siswa, tetapi juga kualitas dari suatu jawabannya.
Semiawan (dalam Suryosubroto 2009:220) menyatakan bahwa  “kreativitas adalah sutu kemampuan untuk membentuk suatu gagasan baru dan penerapan dalam pemecahan masalah”.
Munandar (dalam Akbar 2001 : 4) menyatakan dalam uraiannya tentang pengertian kreativitas menunjukkan ada tiga tekanan kemampuan, yaitu 1) kememapuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi atau unsur – unsur yang ada; 2) kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana pada penekanannya adalah pada kuantitas dan, ketepatgunaan dan keragaman jawaban; 3) kemampuan secara opersioanal dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi ( mengembangkan/ memperkaya/ memperinci ) sautu gagasan.
Muhammad Amien (dalam Suryosubroto 2009 : 220) menyatakan bahwa “kreativitas diartikan sebagai pola berpikir atau ide yang timbul secara spontan dan imajinatif, yang mencirikan hasil yang artisitik, penemuan ilmiah dan menciptakan secara mekanik.
Slameto (2010:138) menyatakan  bahwa “Kreativitas  adalah  hasil belajar dalam kecakapan kognitif, sehingga siswa menjadi kreatif dapat dipelajari melalui proses belajar mengajar”.
Teori Interpersonal menafsirkan kreativitas dalam konteks lingkungan sosial. Dengan menempatkan pencipta (kreator) sebagai inovator dan orang di sekeliling sebagai pihak yag mengakui hasil kreativitas, teori ini menekankan pentingnya nilai dan makna dari suatu karya kreatif (Supriadi 1994:8).
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh ahli – ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa penekanan kreativitas terletak pada ide atau pemikiran yang mendatangkan hasil yang baru atau relatif baru yang berkisar pada berpikir kreatif dan hasil kreatif. Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa kreativitas  adalah   bidang  kajian  yang  kompleks dalam  suatu  proses  mental  individu  dalam  melahirkan  sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal – hal yang sudah ada, yang semuanya relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

Komentar

  1. jadi menurut anda seberapa penting kreativitas bagi anak didik?

    BalasHapus
  2. bagaimana dengan ciri - ciri anak yang kreatif itu ya????

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JADIKANLAH MEMBACA SEBAGAI SUATU KEGEMARAN YANG MENGASYIKKAN, BUKAN SUATU KETERPASAAN

KEPUTUSAN BERSAMA

Metode ilmiah